Quantcast
Channel: Norazizah
Viewing all articles
Browse latest Browse all 595

Bulughul Maram : Nikah : Kafaah dan Khiyar Bahagian 2

$
0
0
Salam, post ini mengandungi video pengajian Buku Bulughul Maram Bab Nikah Kafaah dan Khiyar Bahagian 2.

Bulugh Al Maram atau dikenali juga sebagai Bulughul Maram mengandungi hadis-hadis yang sesuai dijadikan rujukan untuk menjalani kehidupan seharian sebagai seorang muslim atau muslimah. Terdapat panduan yang boleh digunakan daripada hadis-hadis yang dikemukakan. Antara topik-topik yang terdapat di dalam Bulughul Maram ialah taharah (cara-cara bersuci), solat, jenazah, zakat dan sedekah, puasa, haji, jual beli, nikah, jenayah, hudud, jihad, makanan dan minuman, supah dan nazar, pengadilan, memerdekakan dan kelengkapan (kumpulan pelbagai hadis).

Video Bulughul Maram : Nikah : Kafaah dan Khiyar Bahagian 2

Bagi pengguna desktop, video akan terus ke hadis yang dimaksudkan. Bagi pengguna mobile, video akan dimainkan dari mula.
Video hadis mula pada 00:00:01



Senarai hadis Bulughul Maram : Nikah : Kafaah dan Khiyar Bahagian 2

Menceraikan salah seorang antara dua orang isteri yang masih bersaudara

Hadis dalam bahasa Arab
وَعَنِ اَلضَّحَّاكِ بْنِ فَيْرُوزَ الدَّيْلَمِيِّ , عَنْ أَبِيهِ قَالَ : ( قُلْتُ : يَا رَسُولَ اَللَّهِ ! إِنِّي أَسْلَمْتُ وَتَحْتِي أُخْتَانِ , فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم طَلِّقْ أَيَّتَهُمَا شِئْتَ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا النَّسَائِيَّ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ , وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ , وَالْبَيْهَقِيُّ , وَأَعَلَّهُ اَلْبُخَارِيُّ

Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Dhalak bin Fairuz Ad Dailami, dari bapanya, katanya: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, aku telah masuk Islam dan bersamaku dua orang isteri yang masih bersaudara.” Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Ceraikanlah salah seorang di antara keduanya yang tidak engkau sukai” Riwayat Ahmad dan Empat Ahli Hadis, kecuali Nasa'i.

Hadis dalam bahasa Indonesia
Al-Dhahhak Ibnu Fairuz al-Dailamy, dari ayahnya Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku berkata: wahai Rasulullah, aku telah masuk Islam sedang aku mempunyai dua istri kakak beradik. Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Ceraikanlah salah seorang yang kau kehendaki." Riwayat Ahmad dan Imam Empat kecuali Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban, Daruquthni, dan Baihaqi. ma'lul menurut Bukhari.


Memilih hanya 4 orang isteri dan yang lainnya diceraikan

Hadis dalam bahasa Arab
وَعَنْ سَالِمٍ , عَنْ أَبِيهِ , ( أَنَّ غَيْلَانَ بْنَ سَلَمَةَ أَسْلَمَ وَلَهُ عَشْرُ نِسْوَةٍ , فَأَسْلَمْنَ مَعَهُ , فَأَمَرَهُ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَتَخَيَّرَ مِنْهُنَّ أَرْبَعًا ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَاَلتِّرْمِذِيُّ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ , وَالْحَاكِمُ ، وَأَعَلَّهُ اَلْبُخَارِيُّ , وَأَبُو زُرْعَةَ , وَأَبُو حَاتِمٍ

Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Salim, dari bapanya, katanya: Sesungguhnya Ghailan bin Salamah masuk Islam dan ia mempunya 10 orang isteri dan merekapun juga masuk Islam bersamanya. Lalu Nabi memerintahkan kepadanya untuk memilih 4 saja di antara 10 orang itu. Riwayat Ahmad dan Tirmidzi.

Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Salim, dari ayahnya Radliyallaahu 'anhu bahwa Ghalian Ibnu Salamah masuk Islam dan ia memiliki sepuluh orang istri yang juga masuk Islam bersamanya. Lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruhnya untuk memilih empat orang istri di antara mereka. Riwayat Ahmad dan Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim, dan ma'lul menurut Bukhari, Abu Zur'ah dan Abu Hatim.


Nabi SAW telah mengembalikan puterinya yang bernama Zainab kepada Abul 'Ash bin Rabi' setelah enam tahun berpisah dengan akad pernikahan yang pertama

Hadis dalam bahasa Arab
َوَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( رَدَّ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم اِبْنَتَهُ زَيْنَبَ عَلَى أَبِي الْعَاصِ بْنِ اَلرَّبِيعِ , بَعْدَ سِتِّ سِنِينَ بِالنِّكَاحِ اَلْأَوَّلِ , وَلَمْ يُحْدِثْ نِكَاحًا ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا النَّسَائِيَّ , وَصَحَّحَهُ أَحْمَدُ , وَالْحَاكِمُ

Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Ibnu 'Abbas, katanya: Nabi SAW telah mengembalikan puterinya yang bernama Zainab kepada Abul 'Ash bin Rabi' setelah enam tahun berpisah dengan akad pernikahan yang pertama, iaitu tidak lagi adakan akad nikah baru.” Riwayat Ahmad dan Empat Ahli Hadis, kecuali Nasa'i.

Hadis dalam bahasa Indonesia
Ibnu Abbas berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah mengembalikan puteri (angkat) beliau Zainab kepada Abu al-Ash Ibnu Rabi' setelah enam tahun dengan akad nikah pertama, dan beliau tidak menikahkan lagi. Riwayat Ahmad dan Imam Empat kecuali Nasa'i. Hadits shahih menurut Ahmad dan Hakim.


Rasulullah SAW mengembalikan puterinya iaitu Zainab kepada Abul 'Ash dengan akad nikah baru

Hadis dalam bahasa Arab
َوَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم رَدَّ اِبْنَتَهُ زَيْنَبَ عَلَى أَبِي الْعَاصِ بِنِكَاحٍ جَدِيدٍ ) قَالَ اَلتِّرْمِذِيُّ : حَدِيثُ اِبْنِ عَبَّاسٍ أَجْوَدُ إِسْنَادًا , وَالْعَمَلُ عَلَى حَدِيثِ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ

Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari 'Amr bin Syu'aib, dari bapanya, dari datuknya, katanya: Sesungguhnya Rasulullah SAW mengembalikan puterinya iaitu Zainab kepada Abul 'Ash dengan akad nikah baru. Tetapi Tirmidzi mengatakan hadis Ibnu 'Abbas sanadnya lebih baik dan dipraktikkan adalah 'Amr bin Syu'aib. Riwayat Tirmidzi.

Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengembalikan puteri beliau Zainab kepada Abu al-Ash dengan akad nikah baru. Tirmidzi berkata: Hadits Ibnu Abbas sanadnya lebih baik, namun yang diamalkan adalah hadits Amar Ibnu Syu'aib.


Perempuan yang masuk Islam putus hubungan perkahwinannya dengan suami yang masih kafir tetapi bersambung kembali setelah suaminya masuk Islam

Hadis dalam bahasa Arab
َوَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( أَسْلَمَتْ اِمْرَأَةٌ , فَتَزَوَّجَتْ , فَجَاءَ زَوْجُهَا , فَقَالَ : يَا رَسُولَ اَللَّهِ ! إِنِّي كُنْتُ أَسْلَمْتُ , وَعَلِمَتْ بِإِسْلَامِي , فَانْتَزَعَهَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم مِنْ زَوْجِهَا اَلْآخَرِ , وَرَدَّهَا إِلَى زَوْجِهَا اَلْأَوَّلِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَأَبُو دَاوُدَ , وَابْنُ مَاجَهْ . وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ , وَالْحَاكِمُ

Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Ibnu 'Abbas, katanya: Seorang perempuan masuk Islam ia kahwin. Kemudian datanglah suaminya yang dahulu, lalu lelaki itu berkata: “Wahai Rasulullah, aku sungguh-sungguh telah masuk Islam dan perempuan itu mengetahui keislamanku.” Lalu Nabi mencabut perempuan itu dari suaminya yang baru dan mengembalikannya kepada suaminya yang pertama. Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah.

Hadis dalam bahasa Indonesia
Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu berkata: Ada seorang wanita masuk Islam, lalu kawin. Kemudian suaminya datang dan berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah masuk Islam dan ia tahu keislamanku. Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mencabutnya dari suaminya yang kedua dan mengembalikan kepada suami yang pertama. Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.


Bercerai dan memberikan mas kahwin

Hadis dalam bahasa Arab
َوَعَنْ زَيْدِ بْنِ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ , عَنْ أَبِيهِ قَالَ : ( تَزَوَّجَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم اَلْعَالِيَةَ مِنْ بَنِي غِفَارٍ , فَلَمَّا دَخَلَتْ عَلَيْهِ وَوَضَعَتْ ثِيَابَهَا , رَأَى بِكَشْحِهَا بَيَاضًا فَقَالَ : اِلْبَسِي ثِيَابَكِ , وَالْحَقِي بِأَهْلِكِ , وَأَمَرَ لَهَا بِالصَّدَاقِ ) رَوَاهُ اَلْحَاكِمُ , وَفِي إِسْنَادِهِ جَمِيلُ بْنُ زَيْدٍ وَهُوَ مَجْهُولٌ , وَاخْتُلِفَ عَلَيْهِ فِي شَيْخِهِ اِخْتِلَافًا كَثِيرًا. وَعَنْ سَعِيدِ بْنِ اَلْمُسَيَّبِ ; أَنَّ عُمَرَ بْنَ اَلْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ : ( أَيُّمَا رَجُلٍ تَزَوَّجَ اِمْرَأَةً , فَدَخَلَ بِهَا , فَوَجَدَهَا بَرْصَاءَ , أَوْ مَجْنُونَةً , أَوْ مَجْذُومَةً , فَلَهَا اَلصَّدَاقُ بِمَسِيسِهِ إِيَّاهَا , وَهُوَ لَهُ عَلَى مَنْ غَرَّهُ مِنْهَا ) أَخْرَجَهُ سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ , وَمَالِكٌ , وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ , وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ. وَرَوَى سَعِيدٌ أَيْضًا : عَنْ عَلِيٍّ نَحْوَهُ , وَزَادَ : ( وَبِهَا قَرَنٌ , فَزَوْجُهَا بِالْخِيَارِ , فَإِنْ مَسَّهَا فَلَهَا اَلْمَهْرُ بِمَا اِسْتَحَلَّ مِنْ فَرْجِهَا). وَمِنْ طَرِيقِ سَعِيدِ بْنِ اَلْمُسَيَّبِ أَيْضًا قَالَ : ( قَضَى بِهِ عُمَرُ فِي اَلْعِنِّينِ , أَنْ يُؤَجَّلَ سَنَةً، وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ

Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Zaid bin Ka'ab bin 'Ujrah, dari bapanya, katanya: “Rasulullah SAW kahwin dengan 'Aliyah dari suku Ghifar, maka tatkala perempuan itu masuk ke tempat Rasulullah SAW dan membuka pakaiannya Nabi SAW melihat warna putih di rusuknya. Lalu Nabi SAW bersabda: “Pakailah pakaianmu dan kembalilah kepada keluargamu” Dan Nabi SAW memerintahkan untuk memberikan mahar kepada perempuan itu. Riwayat Hakim.

Hadis dalam bahasa Indonesia
Zaid Ibnu Ka'ab dari Ujrah, dari ayahnya berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kawin dengan Aliyah dari Banu Ghifar. Setelah ia masuk ke dalam kamar beliau dan menanggalkan pakaiannya, beliau melihat belang putih di pinggulnya. Lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Pakailah pakaianmu dan pulanglah ke keluargamu." Beliau memerintahkan agar ia diberi maskawin. Riwayat Hakim dan dalam sanadnya ada seorang perawi yang tidak dikenal, yaitu Jamil Ibnu Zaid. Hadits ini masih sangat dipertentangkan. Dari Said Ibnu al-Musayyab bahwa Umar Ibnu al-Khaththab Radliyallaahu 'anhu berkata: Laki-laki manapun yang menikah dengan perempuan dan setelah menggaulinya ia mendapatkan perempuan itu berkudis, gila, atau berpenyakit kusta, maka ia harus membayar maskawin karena telah menyentuhnya dan ia berhak mendapat gantinya dari orang yang menipunya. Riwayat Said Ibnu Manshur, Malik, dan Ibnu Abu Syaibah dengan perawi yang dapat dipercaya. Said juga meriwayatkan hadits serupa dari Ali dengan tambahan: Dan kemaluannya bertanduk, maka suaminya boleh menentukan pilihan, jika ia telah menyentuhnya maka ia wajib membayar maskawin kepadanya untuk menghalalkan kehormatannya. Dari jalan Said Ibnu al-Musayyab juga, ia berkata: Umar Radliyallaahu 'anhu menetapkan bahwa orang yang mati kemaluannya (impoten) hendaknya ditunda (tidak dicerai) hingga setahun. Perawi-perawinya dapat dipercaya.

Mengenai Kitab Bulugh Al Maram

Bulughul Maram atau Bulugh al-Maram min Adillat al-Ahkam, disusun oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani (773 H - 852 H). Hadis-hadis ini diriwayat oleh tujuh Imam dalam ilmu hadis iaitu Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzy, Nasa'i dan Ibnu Majah. Ibnu Hajar menggunakan istilah tertentu dalam penyebutan yang mengeluarkan hadits (mukharrij) yakni:
(Riwayat 7 Imam Hadis) Rowahu as-Sab'ah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam dalam ilmu Hadits, yaitu Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzy, Nasa'i dan Ibnu Majah
(Riwayat 6 Imam Hadis) Rowahu as-Sittah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Ahmad
(Riwayat 5 Imam Hadis) Rowahu al-Khamsah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Bukhari-Muslim
(Riwayat 4 Imam Hadis) Rowahu al-Arba'ah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Ahmad, Bukhari dan Muslim
(Riwayat 3 Imam Hadis) Rowahu ats-Tsalitsah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Ahmad, Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah
(Riwayat Bukhari dan Muslim) Muttafaqun 'alaih untuk hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim.

Semoga bermanfaat. Segala yang baik daripada Allah dan kekurangan daripada diri saya sendiri. Sebarang maklumbalas sila hubungi email norazizahtrading@gmail.com

Rujukan:
1. Bulughul Maram Terjemahan Indonesia Alquran-sunnah.com
2. Terjemahan Bulughul Maram – Pedoman mencapai hajat
3. Youtube Official Ustadz Khalid Basalamah

Senarai post berkaitan Bulughul Maram

Kitab Solat Bab Syarat-syarat Solat Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 2
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 3
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 4
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 5
Kitab Nikah Bab Kafaah dan Khiyar Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Kafaah dan Khiyar Bahagian 2
Kitab Nikah Bab Pergaulan dengan isteri Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Pergaulan dengan isteri Bahagian 2

Viewing all articles
Browse latest Browse all 595