Salam, post ini mengandungi video pengajian Buku Bulughul Maram Bab Nikah Mas Kahwin Bahagian 1.
Bulugh Al Maram atau dikenali juga sebagai Bulughul Maram mengandungi hadis-hadis yang sesuai dijadikan rujukan untuk menjalani kehidupan seharian sebagai seorang muslim atau muslimah. Terdapat panduan yang boleh digunakan daripada hadis-hadis yang dikemukakan. Antara topik-topik yang terdapat di dalam Bulughul Maram ialah taharah (cara-cara bersuci), solat, jenazah, zakat dan sedekah, puasa, haji, jual beli, nikah, jenayah, hudud, jihad, makanan dan minuman, sumpah dan nazar, pengadilan, memerdekakan dan kelengkapan (kumpulan pelbagai hadis).
Video hadis mula pada 00:00:01
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ , عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ( أَنَّهُ أَعْتَقَ صَفِيَّةَ , وَجَعَلَ عِتْقَهَا صَدَاقَهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Anas, dari Nabi SAW: “Sesungguhnya baginda memerdekakan Shafiyah dan menjadikan kemerdekaan itu sebagai mahar baginya.” Riwayat Bukhari dan Muslim.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerdekakan Shafiyyah dan menjadikan kemerdekaannya sebagai maskawinnya. Muttafaq Alaihi.
َوَعَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ اَلرَّحْمَنِ ; أَنَّهُ قَالَ : ( سَأَلْتُ عَائِشَةَ زَوْجَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم كَمْ كَانَ صَدَاقُ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَتْ : كَانَ صَدَاقُهُ لِأَزْوَاجِهِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ أُوقِيَّةً وَنَشًّا قَالَتْ : أَتَدْرِي مَا اَلنَّشُّ ? قَالَ : قُلْتُ : لَا قَالَتْ : نِصْفُ أُوقِيَّةٍ فَتِلْكَ خَمْسُمِائَةِ دِرْهَمٍ , فَهَذَا صَدَاقُ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِأَزْوَاجِهِ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Abu Salamah bin Abdur Rahman, katanya: Saya bertanya kepada 'Aisyah: “Berapakah mas kahwin Rasulullah SAW?” Jawabnya: “Mas kahwin baginda kepada isteri-isterinya ialah 12 'uqiyah dan satu nusyd Ia berkata: “Tahukah kamu satu nusyd' itu?” Saya menjawab: “Saya tidak tahu.” Kemudian ;Aisyah berkata “Iaitu setengah 'uqiyah dengan demikian semuanya 500 dirham. Itulah mas kahwin Rasulullah kepada isteri-isterinya.” Riwayat Muslim.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Abu Salamah Ibnu Abdurrahman Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada 'Aisyah r.a: Berapakah maskawin Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Ia berkata: Maskawin beliau kepada istrinya ialah dua belas uqiyyah dan nasy. Ia bertanya: Tahukah engkau apa itu nasy? Ia berkata: Aku menjawab: Tidak. 'Aisyah berkata: Setengah uqiyyah, jadi semuanya lima ratus dirham. Inilah maskawin Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kepada para istrinya. Riwayat Muslim.
َوَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( لَمَّا تَزَوَّجَ عَلِيٌّ فَاطِمَةَ -عَلَيْهِمَا اَلسَّلَامُ- . قَالَ لَهُ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَعْطِهَا شَيْئًا , قَالَ : مَا عِنْدِي شَيْءٌ . قَالَ : فَأَيْنَ دِرْعُكَ الحُطَمِيَّةُ ? ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ , وَالنَّسَائِيُّ , وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Ibnu 'Abbas katanya: “Tatkala 'Ali mengahwini Fatimah, maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Berikanlah kepadanya sesuatu.” Ali kemudian menjawab: “Saya tidak mempunyai apa-apa. Lalu Nabi bertanya: “Dimanakah baju besimu buatan Huthamiyah itu?” Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Ibnu Abbas berkata: Ketika Ali menikah dengan Fathimah, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadanya: "Berikanlah sesuatu kepadanya." Ali menjawab: Aku tidak mempunyai apa-apa. Beliau bersabda: "Mana baju besi buatan Huthomiyyah milikmu?". Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Hakim.
وَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَيُّمَا اِمْرَأَةٍ نَكَحَتْ عَلَى صَدَاقٍ , أَوْ حِبَاءٍ , أَوْ عِدَةٍ , قَبْلَ عِصْمَةِ اَلنِّكَاحِ , فَهُوَ لَهَا, وَمَا كَانَ بَعْدَ عِصْمَةِ اَلنِّكَاحِ , فَهُوَ لِمَنْ أُعْطِيَهُ, وَأَحَقُّ مَا أُكْرِمَ اَلرَّجُلُ عَلَيْهِ اِبْنَتُهُ , أَوْ أُخْتُهُ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا اَلتِّرْمِذِيَّ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari 'Amr bin Syu'aib, dari bapanya, dari datuknya, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Siapapun perempuan yang menikah dengan mas kahwin atau pemberian atau janji-janji sebelum akad nikah dilakukan, semuanya itu menjadi hak baginya, tetapi segala pemberian sesudah nikah, maka pemberinya dan orang yang selayaknya diberi pemberian setelah akad nikah adalah orang tuanya kerana anak perempuan atau saudara perempuannya telah diambil.” Riwayat Ahmad dan Empat Ahli Hadis, kecuali Tirmidzi.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Siapapun perempuan yang menikah dengan maskawin, atau pemberian, atau janji-janji sebelum akad nikah, maka itu semua menjadi miliknya. Adapun pemberian setelah akad nikah, maka ia menjadi milik orang yang diberi, dan orang yang paling layak diberi pemberian ialah puterinya atau saudara perempuannya." Riwayat Ahmad dan Imam Empat kecuali Tirmidzi.
َوَعَنْ عَلْقَمَةَ , عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه ( أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ رَجُلٍ تَزَوَّجَ اِمْرَأَةً , وَلَمْ يَفْرِضْ لَهَا صَدَاقًا , وَلَمْ يَدْخُلْ بِهَا حَتَّى مَاتَ , فَقَالَ اِبْنُ مَسْعُودٍ : لَهَا مِثْلُ صَدَاقِ نِسَائِهَا , لَا وَكْسَ , وَلَا شَطَطَ , وَعَلَيْهَا اَلْعِدَّةُ , وَلَهَا اَلْمِيرَاثُ، فَقَامَ مَعْقِلُ بْنُ سِنَانٍ الْأَشْجَعِيُّ فَقَالَ : قَضَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي بِرْوَعَ بِنْتِ وَاشِقٍ - اِمْرَأَةٍ مِنَّا - مِثْلَ مَا قَضَيْتَ , فَفَرِحَ بِهَا اِبْنُ مَسْعُودٍ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَالْأَرْبَعَةُ , وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْجَمَاعَةُ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Alqamah, dari Ibnu Mas'ud, katanya: Ia pernah ditanya oleh seorang perempuan tanpa lebih dulu menetapkan maharnya dan ia belum mensetubuhi sampai ia mati. Lalu Ibnu Mas'ud menjawab: “Perempuan itu mendapatkan mahar seperti perempuan-perempuan lain dari keluarganya tidak lebih dan tidak kurang, dia berkewajiban iddah dan mendapatkan hak waris.” Lalu Ma'qil bin Sinan Al Asyja'i berdiri kemudian berkata: “Rasulullah SAW telah menetapkan pada Barwa', puteri Wasyiq, salah seorang isteri dari kami seperti yang engkau tetapkan itu. Kerana itu Ibnu Mas'ud merasa gembira. Riwayat Ahmad dan Empat Ahli Hadis.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Alqamah, dari Ibnu Mas'ud: Bahwa dia pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang kawin dengan seorang perempuan, ia belum menentukan maskawinnya dan belum menyetubuhinya, hingga laki-laki itu meninggal dunia. Maka Ibnu Mas'ud berkata: Ia berhak mendapat maskawin seperti layaknya perempuan lainnya, tidak kurang dan tidak lebih, ia wajib ber-iddah, dan memperoleh warisan. Muncullah Ma'qil Ibnu Sinan al-Asyja'i dan berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah menetapkan terhadap Bar'wa Bintu Wasyiq -salah seorang perempuan dari kami- seperti apa yang engkau tetapkan. Maka gembiralah Ibnu Mas'ud dengan ucapan tersebut. Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih menurut Tirmidzi dan hasan menurut sekelompok ahli hadits.
َوَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ أَعْطَى فِي صَدَاقِ اِمْرَأَةٍ سَوِيقًا , أَوْ تَمْرًا , فَقَدْ اِسْتَحَلَّ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ , وَأَشَارَ إِلَى تَرْجِيحِ وَقْفِهِ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Jabir bin 'Abdillah: Sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa memberi tepung atau kurma sebagai mas kahwin kepada orang perempuan, maka perempuan itu telah menjadi halal untuknya.” Riwayat Abu Dawud.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa memberi maskawin berupa tepung atau kurma, maka ia telah halal (dengan wanita tersebut)." Riwayat Abu Dawud dan ia memberi isyarat bahwa mauqufnya hadits itu lebih kuat.
وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ , عَنْ أَبِيهِ ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَجَازَ نِكَاحَ اِمْرَأَةٍ عَلَى نَعْلَيْنِ ) أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ , وَخُولِفَ فِي ذَلِكَ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Rabi'ah dari bapanya, katanya: Sesungguhnya Nabi SAW membolehkan menikahi seorang perempuan dengan mas kahwin sepasang sandal. Riwayat Tirmidzi.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Abdullah Amir Ibnu Rabi'ah, dari ayahnya, Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memperbolehkan nikah dengan seorang perempuan dengan (maskawin) dua buah sandal. Hadits shahih riwayat Tirmidzi, dan hal itu masih dipertentangkan.
وَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( زَوَّجَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم رَجُلاً اِمْرَأَةً بِخَاتَمٍ مِنْ حَدِيدٍ ) أَخْرَجَهُ اَلْحَاكِمُ وَهُوَ طَرَفٌ مِنَ الْحَدِيثِ اَلطَّوِيلِ اَلْمُتَقَدِّمِ فِي أَوَائِلِ اَلنِّكَاحِ وَعَنْ عَلَيٍّ رضي الله عنه قَالَ : ( لَا يَكُونُ اَلْمَهْرُ أَقَلَّ مِنْ عَشَرَةِ دَرَاهِمَ ) أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ مَوْقُوفًا , وَفِي سَنَدِهِ مَقَالٌ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Sahl bin Sa'ad, katanya: “Nabi SAW telah mengahwinkan seorang lelaki dengan seorang perempuan dengan mas kahwin sebentuk cincin besi.” Riwayat Hakim.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Sahal Ibnu Saad Radliyallaahu 'anhu berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah mengawinkan seorang laki-laki dengan seorang perempuan dengan maskawin sebuah cincin dari besi. Riwayat Hakim. Ini merupakan potongan dari hadits panjang yang sudah lewat di permulaan bab nikah. Ali Radliyallaahu 'anhu berkata: Maskawin itu tidak boleh kurang dari sepuluh dirham. Hadits mauquf riwayat Daruquthni dan sanadnya masih diperbincangkan.
َوَعَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( خَيْرُ اَلصَّدَاقِ أَيْسَرُهُ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ , وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari 'Uqbah bin 'Amir, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Mas kahwin yang terbaik adalah yang paling ringan.” Riwayat Abu Dawud.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Uqbah Ibnu Amir Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sebaik-baik maskawin ialah yang paling mudah." Riwayat Abu Dawud dan dinilai shahih oleh Hakim.
َوَعَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- ( أَنَّ عَمْرَةَ بِنْتَ اَلْجَوْنِ تَعَوَّذَتْ مِنْ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم حِينَ أُدْخِلَتْ عَلَيْهِ - تَعْنِي: لَمَّا تَزَوَّجَهَا - فَقَالَ : لَقَدْ عُذْتِ بِمَعَاذٍ , فَطَلَّقَهَا , وَأَمَرَ أُسَامَةَ فَمَتَّعَهَا بِثَلَاثَةِ أَثْوَابٍ ) أَخْرَجَهُ اِبْنُ مَاجَهْ , وَفِي إِسْنَادِهِ رَاوٍ مَتْرُوكٌ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari 'Aisyah, katanya: “Amrah, puteri Jaun pernah berlindung kepada Allah daripada Rasulullah SAW ketika ia dibawa masuk kepada baginda, iaitu ketika Nabi hendak menjadikannya sebagai isteri. Kemudian Nabi bersabda: “Engkau telah berlindung kepada Allah dengan permohonan itu?” Kemudian Nabi menceraikannya dan menyuruh Usamah untuk memberikan hadiah tiga helai kain.” Riwayat Ibnu Majah.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Amrah Bintu al-Jaun berlindung dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika ia dipertemukan dengan beliau -yakni ketika beliau menikahinya-. Beliau bersabda: "Engkau telah berlindung dengan benar." Lalu beliau menceraikannya dan memerintahkan Usamah untuk memberinya tiga potong pakaian. Riwayat Ibnu Majah. Dalam sanad hadits itu ada seorang perawi yang ditinggalkan ahli hadits.
وَأَصْلُ اَلْقِصَّةِ فِي اَلصَّحِيحِ مِنْ حَدِيثِ أَبِي أُسَيْدٍ اَلسَّاعِدِيِّ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dan asal dari kisah tersebut pada hadis di atas ada dalam kitab sahih bersumber dari hadis Ai Asid As Sa'idi.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Asal cerita tersebut dari kitab Shahih Bukhari dari hadits Abu Said al-Sa'idy.
(Riwayat 7 Imam Hadis) Rowahu as-Sab'ah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam dalam ilmu Hadits, yaitu Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzy, Nasa'i dan Ibnu Majah
(Riwayat 6 Imam Hadis) Rowahu as-Sittah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Ahmad
(Riwayat 5 Imam Hadis) Rowahu al-Khamsah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Bukhari-Muslim
(Riwayat 4 Imam Hadis) Rowahu al-Arba'ah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Ahmad, Bukhari dan Muslim
(Riwayat 3 Imam Hadis) Rowahu ats-Tsalitsah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Ahmad, Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah
(Riwayat Bukhari dan Muslim) Muttafaqun 'alaih untuk hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim.
Semoga bermanfaat. Segala yang baik daripada Allah dan kekurangan daripada diri saya sendiri. Sebarang maklumbalas sila hubungi email norazizahtrading@gmail.com
Rujukan:
1. Bulughul Maram Terjemahan Indonesia Alquran-sunnah.com
2. Terjemahan Bulughul Maram – Pedoman mencapai hajat
3. Youtube Official Ustadz Khalid Basalamah
Senarai post berkaitan Bulughul Maram
Kitab Solat Bab Syarat-syarat Solat Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 2
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 3
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 4
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 5
Kitab Nikah Bab Kafaah dan Khiyar Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Kafaah dan Khiyar Bahagian 2
Kitab Nikah Bab Pergaulan dengan isteri Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Pergaulan dengan isteri Bahagian 2
Kitab Nikah Bab Pergaulan dengan isteri Bahagian 3
Kitab Nikah Bab Mas Kahwin Bahagian 1
Bulugh Al Maram atau dikenali juga sebagai Bulughul Maram mengandungi hadis-hadis yang sesuai dijadikan rujukan untuk menjalani kehidupan seharian sebagai seorang muslim atau muslimah. Terdapat panduan yang boleh digunakan daripada hadis-hadis yang dikemukakan. Antara topik-topik yang terdapat di dalam Bulughul Maram ialah taharah (cara-cara bersuci), solat, jenazah, zakat dan sedekah, puasa, haji, jual beli, nikah, jenayah, hudud, jihad, makanan dan minuman, sumpah dan nazar, pengadilan, memerdekakan dan kelengkapan (kumpulan pelbagai hadis).
Video Bulughul Maram : Nikah : Mas Kahwin Bahagian 1
Bagi pengguna desktop, video akan terus ke hadis yang dimaksudkan. Bagi pengguna mobile, video akan dimainkan dari mula.Video hadis mula pada 00:00:01
Senarai hadis Bulughul Maram : Nikah : Mas Kahwin Bahagian 1
Merdeka sebagai mahar
Hadis dalam bahasa Arabعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ , عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ( أَنَّهُ أَعْتَقَ صَفِيَّةَ , وَجَعَلَ عِتْقَهَا صَدَاقَهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Anas, dari Nabi SAW: “Sesungguhnya baginda memerdekakan Shafiyah dan menjadikan kemerdekaan itu sebagai mahar baginya.” Riwayat Bukhari dan Muslim.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerdekakan Shafiyyah dan menjadikan kemerdekaannya sebagai maskawinnya. Muttafaq Alaihi.
Mas kahwin Rasulullah SAW
Hadis dalam bahasa Arabَوَعَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ اَلرَّحْمَنِ ; أَنَّهُ قَالَ : ( سَأَلْتُ عَائِشَةَ زَوْجَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم كَمْ كَانَ صَدَاقُ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَتْ : كَانَ صَدَاقُهُ لِأَزْوَاجِهِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ أُوقِيَّةً وَنَشًّا قَالَتْ : أَتَدْرِي مَا اَلنَّشُّ ? قَالَ : قُلْتُ : لَا قَالَتْ : نِصْفُ أُوقِيَّةٍ فَتِلْكَ خَمْسُمِائَةِ دِرْهَمٍ , فَهَذَا صَدَاقُ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِأَزْوَاجِهِ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Abu Salamah bin Abdur Rahman, katanya: Saya bertanya kepada 'Aisyah: “Berapakah mas kahwin Rasulullah SAW?” Jawabnya: “Mas kahwin baginda kepada isteri-isterinya ialah 12 'uqiyah dan satu nusyd Ia berkata: “Tahukah kamu satu nusyd' itu?” Saya menjawab: “Saya tidak tahu.” Kemudian ;Aisyah berkata “Iaitu setengah 'uqiyah dengan demikian semuanya 500 dirham. Itulah mas kahwin Rasulullah kepada isteri-isterinya.” Riwayat Muslim.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Abu Salamah Ibnu Abdurrahman Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada 'Aisyah r.a: Berapakah maskawin Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Ia berkata: Maskawin beliau kepada istrinya ialah dua belas uqiyyah dan nasy. Ia bertanya: Tahukah engkau apa itu nasy? Ia berkata: Aku menjawab: Tidak. 'Aisyah berkata: Setengah uqiyyah, jadi semuanya lima ratus dirham. Inilah maskawin Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kepada para istrinya. Riwayat Muslim.
Mas kahwin Ali
Hadis dalam bahasa Arabَوَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( لَمَّا تَزَوَّجَ عَلِيٌّ فَاطِمَةَ -عَلَيْهِمَا اَلسَّلَامُ- . قَالَ لَهُ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَعْطِهَا شَيْئًا , قَالَ : مَا عِنْدِي شَيْءٌ . قَالَ : فَأَيْنَ دِرْعُكَ الحُطَمِيَّةُ ? ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ , وَالنَّسَائِيُّ , وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Ibnu 'Abbas katanya: “Tatkala 'Ali mengahwini Fatimah, maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Berikanlah kepadanya sesuatu.” Ali kemudian menjawab: “Saya tidak mempunyai apa-apa. Lalu Nabi bertanya: “Dimanakah baju besimu buatan Huthamiyah itu?” Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Ibnu Abbas berkata: Ketika Ali menikah dengan Fathimah, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadanya: "Berikanlah sesuatu kepadanya." Ali menjawab: Aku tidak mempunyai apa-apa. Beliau bersabda: "Mana baju besi buatan Huthomiyyah milikmu?". Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Hakim.
Mas kahwin pemberian atau janji-janji dan pemberian selepas nikah
Hadis dalam bahasa Arabوَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَيُّمَا اِمْرَأَةٍ نَكَحَتْ عَلَى صَدَاقٍ , أَوْ حِبَاءٍ , أَوْ عِدَةٍ , قَبْلَ عِصْمَةِ اَلنِّكَاحِ , فَهُوَ لَهَا, وَمَا كَانَ بَعْدَ عِصْمَةِ اَلنِّكَاحِ , فَهُوَ لِمَنْ أُعْطِيَهُ, وَأَحَقُّ مَا أُكْرِمَ اَلرَّجُلُ عَلَيْهِ اِبْنَتُهُ , أَوْ أُخْتُهُ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا اَلتِّرْمِذِيَّ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari 'Amr bin Syu'aib, dari bapanya, dari datuknya, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Siapapun perempuan yang menikah dengan mas kahwin atau pemberian atau janji-janji sebelum akad nikah dilakukan, semuanya itu menjadi hak baginya, tetapi segala pemberian sesudah nikah, maka pemberinya dan orang yang selayaknya diberi pemberian setelah akad nikah adalah orang tuanya kerana anak perempuan atau saudara perempuannya telah diambil.” Riwayat Ahmad dan Empat Ahli Hadis, kecuali Tirmidzi.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Siapapun perempuan yang menikah dengan maskawin, atau pemberian, atau janji-janji sebelum akad nikah, maka itu semua menjadi miliknya. Adapun pemberian setelah akad nikah, maka ia menjadi milik orang yang diberi, dan orang yang paling layak diberi pemberian ialah puterinya atau saudara perempuannya." Riwayat Ahmad dan Imam Empat kecuali Tirmidzi.
Mahar seorang perempuan yang belum disetubuhi
Hadis dalam bahasa Arabَوَعَنْ عَلْقَمَةَ , عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه ( أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ رَجُلٍ تَزَوَّجَ اِمْرَأَةً , وَلَمْ يَفْرِضْ لَهَا صَدَاقًا , وَلَمْ يَدْخُلْ بِهَا حَتَّى مَاتَ , فَقَالَ اِبْنُ مَسْعُودٍ : لَهَا مِثْلُ صَدَاقِ نِسَائِهَا , لَا وَكْسَ , وَلَا شَطَطَ , وَعَلَيْهَا اَلْعِدَّةُ , وَلَهَا اَلْمِيرَاثُ، فَقَامَ مَعْقِلُ بْنُ سِنَانٍ الْأَشْجَعِيُّ فَقَالَ : قَضَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي بِرْوَعَ بِنْتِ وَاشِقٍ - اِمْرَأَةٍ مِنَّا - مِثْلَ مَا قَضَيْتَ , فَفَرِحَ بِهَا اِبْنُ مَسْعُودٍ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَالْأَرْبَعَةُ , وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْجَمَاعَةُ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Alqamah, dari Ibnu Mas'ud, katanya: Ia pernah ditanya oleh seorang perempuan tanpa lebih dulu menetapkan maharnya dan ia belum mensetubuhi sampai ia mati. Lalu Ibnu Mas'ud menjawab: “Perempuan itu mendapatkan mahar seperti perempuan-perempuan lain dari keluarganya tidak lebih dan tidak kurang, dia berkewajiban iddah dan mendapatkan hak waris.” Lalu Ma'qil bin Sinan Al Asyja'i berdiri kemudian berkata: “Rasulullah SAW telah menetapkan pada Barwa', puteri Wasyiq, salah seorang isteri dari kami seperti yang engkau tetapkan itu. Kerana itu Ibnu Mas'ud merasa gembira. Riwayat Ahmad dan Empat Ahli Hadis.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Alqamah, dari Ibnu Mas'ud: Bahwa dia pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang kawin dengan seorang perempuan, ia belum menentukan maskawinnya dan belum menyetubuhinya, hingga laki-laki itu meninggal dunia. Maka Ibnu Mas'ud berkata: Ia berhak mendapat maskawin seperti layaknya perempuan lainnya, tidak kurang dan tidak lebih, ia wajib ber-iddah, dan memperoleh warisan. Muncullah Ma'qil Ibnu Sinan al-Asyja'i dan berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah menetapkan terhadap Bar'wa Bintu Wasyiq -salah seorang perempuan dari kami- seperti apa yang engkau tetapkan. Maka gembiralah Ibnu Mas'ud dengan ucapan tersebut. Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih menurut Tirmidzi dan hasan menurut sekelompok ahli hadits.
Mas kahwin tepung atau kurma
Hadis dalam bahasa Arabَوَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ أَعْطَى فِي صَدَاقِ اِمْرَأَةٍ سَوِيقًا , أَوْ تَمْرًا , فَقَدْ اِسْتَحَلَّ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ , وَأَشَارَ إِلَى تَرْجِيحِ وَقْفِهِ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Jabir bin 'Abdillah: Sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa memberi tepung atau kurma sebagai mas kahwin kepada orang perempuan, maka perempuan itu telah menjadi halal untuknya.” Riwayat Abu Dawud.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa memberi maskawin berupa tepung atau kurma, maka ia telah halal (dengan wanita tersebut)." Riwayat Abu Dawud dan ia memberi isyarat bahwa mauqufnya hadits itu lebih kuat.
Mas kahwin sepasang sandal
Hadis dalam bahasa Arabوَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ , عَنْ أَبِيهِ ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَجَازَ نِكَاحَ اِمْرَأَةٍ عَلَى نَعْلَيْنِ ) أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ , وَخُولِفَ فِي ذَلِكَ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Rabi'ah dari bapanya, katanya: Sesungguhnya Nabi SAW membolehkan menikahi seorang perempuan dengan mas kahwin sepasang sandal. Riwayat Tirmidzi.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Abdullah Amir Ibnu Rabi'ah, dari ayahnya, Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memperbolehkan nikah dengan seorang perempuan dengan (maskawin) dua buah sandal. Hadits shahih riwayat Tirmidzi, dan hal itu masih dipertentangkan.
Mas kahwin cincin besi
Hadis dalam bahasa Arabوَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : ( زَوَّجَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم رَجُلاً اِمْرَأَةً بِخَاتَمٍ مِنْ حَدِيدٍ ) أَخْرَجَهُ اَلْحَاكِمُ وَهُوَ طَرَفٌ مِنَ الْحَدِيثِ اَلطَّوِيلِ اَلْمُتَقَدِّمِ فِي أَوَائِلِ اَلنِّكَاحِ وَعَنْ عَلَيٍّ رضي الله عنه قَالَ : ( لَا يَكُونُ اَلْمَهْرُ أَقَلَّ مِنْ عَشَرَةِ دَرَاهِمَ ) أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ مَوْقُوفًا , وَفِي سَنَدِهِ مَقَالٌ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari Sahl bin Sa'ad, katanya: “Nabi SAW telah mengahwinkan seorang lelaki dengan seorang perempuan dengan mas kahwin sebentuk cincin besi.” Riwayat Hakim.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Sahal Ibnu Saad Radliyallaahu 'anhu berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah mengawinkan seorang laki-laki dengan seorang perempuan dengan maskawin sebuah cincin dari besi. Riwayat Hakim. Ini merupakan potongan dari hadits panjang yang sudah lewat di permulaan bab nikah. Ali Radliyallaahu 'anhu berkata: Maskawin itu tidak boleh kurang dari sepuluh dirham. Hadits mauquf riwayat Daruquthni dan sanadnya masih diperbincangkan.
Mas kahwin yang terbaik
Hadis dalam bahasa Arabَوَعَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( خَيْرُ اَلصَّدَاقِ أَيْسَرُهُ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ , وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari 'Uqbah bin 'Amir, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Mas kahwin yang terbaik adalah yang paling ringan.” Riwayat Abu Dawud.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari Uqbah Ibnu Amir Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sebaik-baik maskawin ialah yang paling mudah." Riwayat Abu Dawud dan dinilai shahih oleh Hakim.
Hadiah tiga helai kain
Hadis dalam bahasa Arabَوَعَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- ( أَنَّ عَمْرَةَ بِنْتَ اَلْجَوْنِ تَعَوَّذَتْ مِنْ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم حِينَ أُدْخِلَتْ عَلَيْهِ - تَعْنِي: لَمَّا تَزَوَّجَهَا - فَقَالَ : لَقَدْ عُذْتِ بِمَعَاذٍ , فَطَلَّقَهَا , وَأَمَرَ أُسَامَةَ فَمَتَّعَهَا بِثَلَاثَةِ أَثْوَابٍ ) أَخْرَجَهُ اِبْنُ مَاجَهْ , وَفِي إِسْنَادِهِ رَاوٍ مَتْرُوكٌ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dari 'Aisyah, katanya: “Amrah, puteri Jaun pernah berlindung kepada Allah daripada Rasulullah SAW ketika ia dibawa masuk kepada baginda, iaitu ketika Nabi hendak menjadikannya sebagai isteri. Kemudian Nabi bersabda: “Engkau telah berlindung kepada Allah dengan permohonan itu?” Kemudian Nabi menceraikannya dan menyuruh Usamah untuk memberikan hadiah tiga helai kain.” Riwayat Ibnu Majah.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Amrah Bintu al-Jaun berlindung dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika ia dipertemukan dengan beliau -yakni ketika beliau menikahinya-. Beliau bersabda: "Engkau telah berlindung dengan benar." Lalu beliau menceraikannya dan memerintahkan Usamah untuk memberinya tiga potong pakaian. Riwayat Ibnu Majah. Dalam sanad hadits itu ada seorang perawi yang ditinggalkan ahli hadits.
Sama dengan hadis di atas
Hadis dalam bahasa Arabوَأَصْلُ اَلْقِصَّةِ فِي اَلصَّحِيحِ مِنْ حَدِيثِ أَبِي أُسَيْدٍ اَلسَّاعِدِيِّ
Hadis dalam bahasa Malaysia
Dan asal dari kisah tersebut pada hadis di atas ada dalam kitab sahih bersumber dari hadis Ai Asid As Sa'idi.
Hadis dalam bahasa Indonesia
Asal cerita tersebut dari kitab Shahih Bukhari dari hadits Abu Said al-Sa'idy.
(Riwayat 7 Imam Hadis) Rowahu as-Sab'ah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam dalam ilmu Hadits, yaitu Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzy, Nasa'i dan Ibnu Majah
(Riwayat 6 Imam Hadis) Rowahu as-Sittah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Ahmad
(Riwayat 5 Imam Hadis) Rowahu al-Khamsah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Bukhari-Muslim
(Riwayat 4 Imam Hadis) Rowahu al-Arba'ah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Ahmad, Bukhari dan Muslim
(Riwayat 3 Imam Hadis) Rowahu ats-Tsalitsah untuk hadits yang diriwayatkan oleh tujuh Imam selain Ahmad, Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah
(Riwayat Bukhari dan Muslim) Muttafaqun 'alaih untuk hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim.
Semoga bermanfaat. Segala yang baik daripada Allah dan kekurangan daripada diri saya sendiri. Sebarang maklumbalas sila hubungi email norazizahtrading@gmail.com
Rujukan:
1. Bulughul Maram Terjemahan Indonesia Alquran-sunnah.com
2. Terjemahan Bulughul Maram – Pedoman mencapai hajat
3. Youtube Official Ustadz Khalid Basalamah
Senarai post berkaitan Bulughul Maram
Kitab Solat Bab Syarat-syarat Solat Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 2
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 3
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 4
Kitab Nikah Bab Hadis-hadis Nikah Bahagian 5
Kitab Nikah Bab Kafaah dan Khiyar Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Kafaah dan Khiyar Bahagian 2
Kitab Nikah Bab Pergaulan dengan isteri Bahagian 1
Kitab Nikah Bab Pergaulan dengan isteri Bahagian 2
Kitab Nikah Bab Pergaulan dengan isteri Bahagian 3
Kitab Nikah Bab Mas Kahwin Bahagian 1